Berbeda Prinsip!! Penyebab Orang-Orang Dahulu Lebih Cepat Menikah Dibanding Era Modern.
Kondisi Zaman dahulu dan sekarang memang sangat jauh berbeda, di era modern seperti sekarang ini segala sesuatu dapat dilakukan dengan mudan dan instan. Berbagai hal dapat dilakukan dengan dengan mudah dan cepat, yang menjadi pertanyaan adalah bagaimana dengan menemukan pasangan hidup di era modern seperti sekarang ini? apakah sesuai dengan ikon zaman modern yang disebut zaman "Serba instan". Mari kita bahas lebih lanjut.
Tidak dapat dialihkan bahwa kerisauan dalam menemukan dan memutuskan pasangan hidup sekarang ini menjadi problema tersendiri bagi banyak orang, keadaan ini berbanding terbalik di era sebelum kita lahir seperti di zaman orang tua kita. Percaya atau tidak realita ini benar-benar terjadi, orang-oraang yang sudah layak menikah mengalami kerisauan dalam menemukan pasangan hidup yang akan mendampingi mereka sepanjang hidupnya. Jika kita ikuti perkambangan zaman seperti sekarang ini yang segala sesuatunya dapat dilakukan dengan instan, seharusnya kegelisahan dalam menemukan pasangan hidup tidak terjadi, malah seharusnya selaras dengan perkembangan zaman yang lebih mudah dan instan, untuk menemukan pasangan hidup juga berjalan dengan baik dan mudah, bukan sebaliknya yang menghadirkan kegelisahan. Mengapa Hal ini bisa berbanding terbalik, jika dibandingkan di era orang tua kita?, sebelum saya sambung mengenai hal ini, saya akan menyajikan hasil survei sederhana yang saya lakukan, dengan melakukan survei terhadap 50 orang, yang belum menikah dengan usia yang seharusnya layak untuk menikah dan telah memiliki pekerjaan, dihasilkan:
1. 50 orang memilih belum menikah karena khawatir tidak mampu menafkahi pasangannya yang terkait dengan materi, kemudian disusul dengan belum memperoleh kriteria yang pas alias pilih-pilih.
2. 38 dari 50 orang telah melakukan kiss, petting dan oral seks bersama pasangan sementaranya (alias Pacar). Astagfirullah, Waw Banget yah.
3. 32 dari 50 orang telah melakukan hubungan intim di luar pernikahan dan lagi lagi dilakukan bersama pacarnya. Masya Allah.
4. 26 dari 32 orang yang telah melakukan point 1 dan 2 Gagal menikah setelah melakukan perbuatan haram tersebut, alias break atau putus. (walah, walah kasian wanitanya kalau demikian).
Itulah hasil survei sederhana yang saya lakukan kepada beberapa orang yang di dasarkan pada usia dan telah memiliki pekerjaan, yang dipandang telah layak untuk menikah. Walaupun hasil survei ini tidak disajikan secara ilmiah, akan tetapi kondisi ini dapat menjadi gambaran mengenai orang-orang yang sekarang yang berada di zaman modern seperti sekarang ini. Dan ini kondisi bukan lagi rahasia umum, dan benar-benar terjadi di era modern ini.
Baca Juga : Inilah Kriteria Pasangan Yang Ideal Untuk Di Nikahi
Baiklah kita tinggalkan hasil survei tersebut, mari kita lanjut apa yang menjadi penyebab orang-orang dahulu lebih cepat melakukan pernikahan, dibandingkan di era modern ini, sehingga menimbulkan kerisauan, kegalauan, dan kegelisahan ddalam menemukan pasangan hidup. Ini Jawabannya:
1. Nikah adalah Ibadah
Jika orang-orang zaman dahulu berprinsip menikah adalah ibadah, dan tidak ada alasan untuk ditunda, bahasa kerenya yang enak-enak kok di lama-lamain hehehe. Pola pikir orang dahulu tergolong lebih maju, saya sebutkan demikian karena orang dahulu berani melakukan sesuatu yang di sukai Tuhan, bukankah demikian! bukankah melakukan yang dianjurkan Tuhan adalah orang yang memiliki pola pikir maju dibandingkan menunda apalagi mengabaikan anjuran Tuhan. Orang-orang dahulu berprinsip menikah adalah ibadah, sehingga melambatkan pernikahan berrarti menunda ibadah dan menjauhkan diri dari Tuhan.
2. Nikah Itu Mudah dan Murah Alias No Ribet-ribet
Kehidupan di era terdahulu sebelum memasuki abad milenium suatu pernikahan dianggap ssesuatu yang bernilai ibadah, sehingga dalam pelaksanaanya di mudahkan dan tidak ada alasan untuk memperumit nya. Di era terdahulu pernikahan tidak harus dilangsungkan dengan pesta yang meriah, kondisi pelaksanaan pernikahan di langsungkan sesuai kemampuan masing-masing pihak, tidak heran di era sebelum masuk abad milenium resepsi pernikahan hanya di hadiri keluarga, tetangga, sahabat dekat, dengan sajian nasi tumpeng yang sederhana. Ditambah tidak ada paksaan terhadap pihak pria untuk memenuhi mahar wanita sesuai keinginan pihak wanita, akan tetapi disesuaikan dengan kemampuan pihak pria. Jelas dan sangat jelas Nikah itu mudah dan murah.
Berbanding terbalik pada era modern sekarang ini, pernikahan dianggap sah bukan lagi ketika aqad nikah terucap akan tetapi ketika resepsi/pesta mewah terlaksana dengan berbagai tampilan yang indah sehingga menaikkan derajat palaku pernikahan di masyarakat. Menikah menjadi ajang menunjukkan status sosial dan kemampuan finansial seseorang. Memang tidak ada larangan untuk resepsi/pesta yang mewah dan meriah selama kemampuan finansial mencukupi dan bukan ajang untuk pamer-pamer, apalagi sampai menimbulkan hutang dimana-mana.
Satu hal lagi yang memberatkan langkah dalam memutuskan menikah adalah karena belum mampu mencukupi permintaan pihak wanita mengenai mahar yang diberikan, kejadian-kejadian ini begitu banyak terjadi demikian halnya dengan teman saya yang memutuskan menikah dengan wanita lain dikarenakan wanita yang dilamarnya pertama kali enggan bernegosiasi mengenai mahar. Tanpa ragu dia memutuskan untuk tidak melamar wanita tersebut dan memilih wanita lain yang alhamdulillah sampai sekarang mereka hidup berkucukupan dan dikaruniai 3 anak.
Saran saya untuk para wanita permudahlah urusan mahar pria yang mantap untuk melamarmu, walaupun pekerjaanmu mapan, wajah mu jelita, hartamu berlimpah, ingatlah apakah harga dirimu cukup dibeli dengan uang?? atau apakah semua itu milikmu?? dan engkau hanyalah titipan Tuhan kepada orang tuamu.
Untuk Para pria berjuanglah semampu mu di iringi dengan doa agar yang sulit di mudahkan, yang rumit di lancarkan, dan mahar yang mahal di gratiskan hehe (bercanda) maksudnya mahar yang mahal di turunkan, jika memang engkau mampu memberi mahar yang besar lakukanlah sebaik-baik pemberian mahar yang engkau mampu.
3.Masih Takut Dosa
Semua agama sepakat jelas dan tegas menolak berbagai bentuk perzinahan, karena hal itu dianggap sebagai suatu perbuatan haram dan hina yang dapat membawa bencana bagi masyarakat, ditambah norma agama masih tertanam kuat di hati orang-orang terdahulu. Inilah yang menjadi salah satu alasan mengapa orang-orang dahulu memilih cepat menikah, karena khawatir terjadi perzinahan, tidak salah jika dahulu para pezina di usir dari tempat tinggal nya karena dianggap membawa aib dan keburukan bagi masyarakat tersebut, sehingga masyarakat khawatir akan memperoleh azab ataupun bencana dari Tuhan.
Bagaimana di era modern? Perbuatan hubungan intim di luar pernikahan adalah hal yang lumrah dan dianggap wajar, yang paling menyedihkan hubungan intim di luar pernikahan dianggap ekspresi rasa cinta terhadap pacar. Dan hukuman sosial di masyarakat seperti sudah tidak ada lagi karena itu perzinahan semakin merajalela, walah walah ampunlah, kalau meng-ekspresikan cinta yah di nikahi bukan di intimi sebelum menikah.
4. Menikah Itu Sumber Rezeki Bukan Beban
Banyak anak banyak rezeki, inilah pepatah lama yang memudar sehingga menghilangkan semangat para pemuda/i di era modern untuk segera menikah, karena khawatir tidak mampu menafkahi pasangannya serta keturunannya. Berbeda halnya dengan pemuda/i zaman dahulu di usia belasan mereka sudah memutuskan menikah, selain di sebabkan ketiga hal di atas mereka berkeyakinan menikah itu sumber rezeki, selagi mereka mau berusaha, bekerja untuk memperoleh penghidupan mereka. Tidak heran jika dahulu kita perhatikan satu keluarga memiliki minimal 5 anak, karena bagi mereka anak juga membawa rezeki. Yang lebih istimewa lagi hanya bekerja sebagai petani orang-orang dahulu mampu menyekolahkan anak-anaknya sampai ke perguruan tinggi. bukti-bukti ini dapat kita lihat di sekitar kita, dan bisa jadi kita adalah salah satunya, termasuk saya. Mengingat nasehat dari nenek saya setiap manusia memiliki 1 malaikat pemberi rezeki, ketika menikah bertambah 1 menjadi dua, dan ketika mempunyai anak bertambah lagi, hehe nenek saya memang muantepp nasehatnya. Yang perlu di ingat rezeki bukan hanya hidup yang mewah harta berlimpah dan sebagainya, berlimpah rezeki bisa jadi hidup berkucukupan dan selalu bersyukur dengan apa pemberian Tuhan, di barengi dengan ikhtiar dan doa.
Jika di bandingkan dengan keadaan sekarang era modern, kekhawatiran orang-orang yang sudah layak menikah adalah tidak mampu menafkahi istri dan keturunanya, dengan dalih alasan gaji untuk biaya diri sendiri aja belum cukup, apalagi lagi mau ngasih makan anak orang. Walah walah, kalau anda termasuk golongan demikian yang takut menikah karena khawatir gagal menafkahi istri saya sarankan segera menikah, rasakan berlimpahnya rezeki anda setelah menikah.
Bagaimana sahabat semua, itulah beberapa prinsip yang menjadi penyebab orang terdahulu lebih cepat menikah dibandingkan di era modern sekarang, jika sahabat semua merasa kesulitan memperoleh jodoh silahkan baca Tips Ampuh Dan Terbaik Memperoleh Jodoh di Tahun 2017 sebenarnya ada beberapa prinsip lain yang membuat hal demikian terjadi, di lain waktu saya akan membahas beberapa prinsip lainnya. Wassalam
Semoga artikel ini memberi manfaat untuk kita semua.
Comments
Post a Comment